Dikejar-kejar Agen Asuransi? Inilah 10 kalimat Penolakan

>> Sunday, January 17, 2010

Tulisan ini saya sadur dari seorang penulis/agen Asuransi, namun karena ada beberapa perbedaan pendapat, maka saya melakukan beberapa (banyak) perubahan yang sesuai dengan pendapat pribadi saya, Di bagian bawah setelah tulisan saya, saya jelaskan perubahan yang saya lakukan, dan saya sadur ulang tulisan asli penulisnya kemudian.

Pernahkah Anda didatangi oleh agen asuransi? Atau saat ini malah dikejar-kejar Agen Asuransi. Apa yang ada di benak Anda saat itu? Apakah menurut Anda asuransi dan manfaatnya? Apa persepsi Anda tentang asuransi? Cukup banyak tanggapan yang muncul, ada yang berkonotasi negatif tetapi ada juga yang positif.


Namun Bagi Anda yang ingin Menolak Asuransi berikut ada Tips Jitu Cara Menolak Asuransi :




1) Saya belum punya uang untuk beli asuransi / saya belum mapan

Jika anda tidak punya uang atau belum mapan, yang bisa berarti juga termasuk tidak dapat membayar semua tagihan anda saat anda sehat dan dapat bekerja, secara logika saja, bagaimana mungkin anda akan dapat membayarnya nanti pada saat anda sakit dan tidak memiliki penghasilan?

Jadi: Orang yang tidak mampu membeli asuransi sebenarnya justru orang itulah yang lebih membutuhkan asuransi dibandingkan dengan orang yang mampu membelinya.

Asuransi seharusnya menjadi salah satu prioritas yang diperhitungkan jika dibandingkan keinginan atas trend pakaian, trend hobby, trend asesoris dll. Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, (termasuk pengeluaran pembayaran rekening listrik, telepon, dll) prioritaskan juga Asuransi di dalam rencana pengeluaran bulanan anda.



2) Saya masih punya cicilan kredit rumah


Ketika Anda memiliki kredit rumah, anda harus terus menerus membayar sejumlah besar uang selama 10 atau 15 tahun ke depan. Anda memang dapat memenuhi kewajiban tersebut, tapi apakah keluarga anda dapat membayarnya jika anda meninggal dunia atau mengalami cacat tetap sebelum cicilan kredit tersebut selesai? Marilah pastikan keluarga anda akan tetap tinggal di rumah yang indah, rumah yang telah anda berikan bagi mereka untuk selamanya, dan bukan diwariskan sisa cicilan rumah. (Pasti, link ke KPR dan asuransi)



3) Saya tidak butuh asuransi


Saya sangat setuju Anda tidak membutuhkannya. Apakah menurut Anda seorang yang menjadi cacat tetap karena suatu kejadian membutuhkan asuransi? Apakah orang yang baru saja terkena serangan jantung & harus mengeluarkan uang 150 juta untuk biaya operasi membutuhkannya? Apakah keluarga yang ditinggalkan oleh orang yang baru saja meninggal dunia membutuhkannya?


Ya ! mereka membutuhkannya tetapi tidak dapat membelinya pada saat telah terjadi kemalangan tersebut.


Asuransi seyogianya dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi. Itulah Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang, dengan kata lain, perusahaan asuransi akan menolak permohonan polis Anda jika pada saat Anda mengajukan asuransi Anda tidak dalam kondisi sehat.


Saat Anda sehat adalah saat yang tepat bagi Anda untuk membeli asuransi.



4) Saya diskusikan dulu dengan istri saya



Saya seorang ibu rumah tangga, dan setelah beberapa hari kami menikah, suami saya menutup sebuah polis asuransi dengan ahli waris saya sebagai istrinya. Dengan pembayaran ringan selama 5 tahun saja, dan sudah selesai saat ini.

Saya tidak menginginkan kejadian buruk menimpa suami saya pastinya, namun kelak, jika suatu hari ia meninggalkan saya terlebih dahulu dimana saya bukanlah seorang pencari nafkah, maka dengan daya juang yang selalu dimiliki setiap istri, saya tetap dapat berusaha melanjutkan kehidupan dengan peninggalan sejumlah Uang pertanggungan.


Asuransi adalah salah satu hadiah yang terbaik yang dapat Anda belikan untuk istri Anda. Seorang istri yang memikirkan nasib anak-anaknya dan senantiasa berpikiran maju ke masa depan, tentu akan bersyukur dengan pemberian Anda. Lain halnya jika istri Anda tidak ingin mengurangi jatah bulanan saat ini demi kejelasan masa depan anak-anaknya. Maka Andalah yang seyogianya berusaha membukakan pikirannya untuk berhemat dengan menyisihkan sebagian uang Anda selama 5 tahun untuk jaminan kehidupan istri anda sendiri dan anak-anak di masa depan jika terjadi musibah terhadap Anda sebagai pencari nafkah.


Saya tidak ingin menyarankan agar Anda melakukan pembelian Polis tanpa sepengatahuan Istri Anda, melainkan Anda Wajib memberitahukan kepada istri Anda seluruh pengeluaran besar yang akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga Anda. Beritahukan Istri Anda, dan Jelaskan. Kejujuran dan keterbukaan selalu menjadi tonggak penting dalam suatu rumah tangga. Jika Istri Anda tetap tidak mengerti dan menolak pembelian sebuah Polis Asuransi dengan menerima segala konsekwensinya kelak, maka Anda seyogianya menerima. Ini rumah tangga Anda, dan Anda haruslah senantiasa merasa nyaman.



5) Saya ingin membandingkan dengan Asuransi perusahaan lain


Ini adalah gagasan yang baik, karena Asuransi adalah keputusan dan kontrak satu kali hampir seumur hidup. Tawarlah premi sesuai dengan kemapuan Anda, premi memang sangat mempengaruhi hasil dari asuransi, namun Anda berhak menentukan sendiri berapa Uang Pertanggungan atau berapa kemampuan premi yang Anda sanggup bayar. Mintalah pembayaran premi sesingkat mungkin jika Anda mampu, karena jika anda berkeinginan membeli asuransi pendidikan bagi anak, maka jika Anak anda 2, anda harus membelikan keduanya. Dengan pembayaran singkat (misal 5 tahun), Anda bisa membeli asuransi untuk pendidikan anak anda yang satunya setelah asuransi pendidikan anak pertama Anda lunas. Jadi pengeluaran Anda terlalu terbebani oleh premi asuransi. Himbauan pemerintah adalah, 2 anak 1 balita, dimana maksudnya adalah anak anda dua dengan minimal selisih jarak adalah 5 tahun, itu jika menurut idealnya.


Namun Ada satu kelemahannya. Bagaimana (maaf) jika terjadi sesuatu pada diri Anda selama masa Anda membanding-bandingkan semua perusahaan ini? Misalnya Anda telah yakin bahwa Anda membutuhkan perlindungan. Sementara Anda akan melakukan perbandingan, bukankah sebaiknya Anda sudah dilindungi terlebih dahulu?


Seluruh perusahaan Asuransi memiliki fasilitas “FREE LOOK” atau “GRACE PERIOD”, yaitu masa Anda untuk mempelajari Polis Anda selama 14 hari setelah menerima polis. Jika Anda keberatan atau ternyata ada penjelasan Agen anda yang tidak sesuai dengan yang tercantum di polis, maka Anda berhak mengembalikan/membatalkan polis Anda, dan menerima kembali premi yang telah Anda bayarkan dengan sedikit potongan biaya administrasi.




6) Biarlah Tuhan yang menyediakan segalanya



Ya, Tuhan menyediakan segalanya, termasuk segala kemampuan yang melekat pada dari kita, dan alam semesta yang mendukung segala usaha kita. Manusia terlahir sudah tanpa Asuransi, begitu pendapat seorang Twitterest kepada saya, jadi biarlah begitu, tambahnya. Betul. Tetapi, Manusia juga terlahir tanpa pakaian, dan tanpa pendidikan. Manusia diberi kelebihan akal dan budi, untuk mengelola kehidupan yang dianugerahkan kepada kita manusia. Jika kita cermati, yang disediakan bagi kita adalah pancing dan kail, bukan ikannya. Kita bukan hanya tinggal menikmati, tetapi mengelola apa yang ada sehingga bisa dinikmati dan berguna bagi banyak umat manusia, bukan merugikan.



7) Anda terlalu memaksa, saya tidak mau membeli dari Anda


Salah satu alasan lain yang diajukan seseorang yang gencar ditawari Asuransi oleh agen asuransi yang sama adalah pernyataan seperti di atas, yaitu agen terlalu memaksa. Jika suatu saat Anda bisa berkata seperti itu kepada saya, maka saya akan berhenti menawari Anda Asuransi. Saya belum pernah sekalipun mendapat pernyataan seperti itu, karena saya memang tidak pernah memaksa.


Kembali kepada diri saya sendiri, jika saya ingin membeli susu untuk anak saya, kebetulan ada sales susu lain yang gencar promo produknya, maka saya tanpa berpikir panjang akan pergi meninggalkan sales tadi setelah mengambil susu yang saya butuhkan. Intinya, saya tidak suka dipaksa, begitupun saya yakin, bahwa Anda juga tidak. Apalagi asuransi untuk seumur hidup Anda, merupakan beban moral bagi saya jika suatu hari Anda menyesal dengan program yang saya tawarkan.



8) Teman saya juga agen lho, aku akan ambil dari dia


Jikalau Anda memiliki teman baik yang juga menjadi agen asuransi jiwa, seharusnya saat ini Anda telah memiliki polis asuransi. Silahkan, jika memang Anda memiliki teman baik yang merupakan Agen asuransi, lantas mengapa tidak segeralah Anda mengambil program Asuransi dari teman Anda? Lakukan segera, dengan begitu, jika suatu hari ditawari Agen asuransi Anda bisa menjawab, saya sudah punya langganan agen Asuransi, yaitu teman dekat saya sendiri/saudara saya sendiri. Maka Saya tidak akan menawari Anda kembali. Malah dengan begitu, saya dan Anda bisa menjadi teman sharing mengenai program asuransi yang sama-sama telah kita miliki. Menyenangkan, bukan?



9) Asuransi bertentangan dengan agama saya


Jika Anda merasa bahwa Asuransi bertentangan dengan agama Anda, maka sudahlah jelas, bahwa Anda tidak usah membeli Asuransi.


Satu hal yang saya imani senantiasa adalah, saya sebagai manusia harus mengelola segala yang telah diberikan kepada kita, sebagai bukti syukur kepada Yang Memberi. Jika saya memiliki anak, maka saya harus mengerahkan segala kemampuan saya untuk mendidiknya, menyekolahkannya, mengasihinya, merawat, menjaga, mendampinginya, sampai ia mentas dan sudah mandiri, barulah saya tenang. Semudah itu saja rumusannya, namun tetap saya harus mengantisipasi segala sesuatu diluar kehendak saya dengan cara yang saya mampu lakukan. Saya tidak ingin, jika saya sakit dan tua kelak, anak saya akan repot membiayai biaya perawatan saya. Ya seandainya anak saya sudah mapan dan mampu untuk itu, bagaimana jika saya sakit pada usia sekolahnya, dari mana ia bisa membayar biaya rumah sakit saya? Menurut saya, bukan dengan cara membebani anak saya yang saya jadikan bukti syukur kepada Tuhan.



10) Saya belum menikah, saya mau menikah dulu baru memikirkan Asuransi.



Alasan inilah yang paling sering saya temui. Saya memang senang menawarkan asuransi pada orang yang masih muda. Kenapa? Karena preminya jauh lebih murah, sehingga lebih terjangkau. Dan secara logika, pengeluaran mereka belum besar.


Belum menikah, sepertinya memang tidak membutuhkan asuransi, namun seperti yang ditulis di atas, membeli asuransi adalah bukan pada saat kita perlu, melainkan pada saat kita tidak membutuhkannya. Di usia lajang, sebenarnya pos pengeluaran kita lebih sedikit, dan merupakan langkah cerdik jika kita memutuskan untuk membeli asuransi. Jika kita menikah kelak, kita tinggal melakukan perubahan ahli waris yang tertera pada polis, dan selesai. Kita tidak dibebani lagi dengan premi asuransi. Enak, bukan? Tinggal memikirkan langkah selanjutnya, memikirkan cicilan rumah, dan kebutuhan rumah tangga yang akan senantiasa mengikuti kebutuhan rumah tangga kita.




Jadi: apapun alasan Anda …. Memiliki sebuah Polis Asuransi yang dimulai dengan mengujukan Proposal sesuai kebutuhan kita adalah Pilihan dan Langkah Cerdas, Cerdik, dan Tepat. Jangan lupa, tawarlah premi Anda, kalau perlu, mintalah bonus pada Agen. Untuk klien saya di Jakarta dan Pekanbaru, saya mengembalikan 10% Premi Tahun Pertama mereka, dan Untuk Unit Link juga sebesar 10% (hanya) premi Asuransi berkala tahun pertama mereka (tidak termasuk premi Investasi).



Semoga bermanfaat

Firsty Ren,ST


Penting:

Tulisan ini saya tulis kembali setelah meminta ijin dari penulisnya Wiwit Prayitno, S.Pt, N.Md. dan telah mengalami beberapa perubahan inti dari tulisan aslinya. Perubahan ini saya lakukan sehubungan dengan sedikit perbedaan beberapa cara pandang.



Rincian perubahan yang saya lakukan:


  • Tulisan aslinya adalah 9 cara, dan saya menambahkan satu alasan lain (terakhir) yang mana sering dilontarkan penghindar Asuransi
  • Point 1, yaitu saya belum punya uang untuk membeli asuransi/belum mapan, mengalami perubahan judul dari “Saya tidak punya uang untuk membeli asuransi”. Selain itu, di Dalam point tersebut dalam tulisan aslinya di sebutkan bahwa “Asuransi adalah rekening AJAIB yang akan dapat mengurus pembayaran semua tagihan-tagihan lainnya jika anda menderita sakit kritis, cacat tetap, atau meninggal dunia.” Saya menghilangkan bagian tersebut karena menurut pandangan saya, Asuransi Tidak Dapat mengurus pembayaran semua tagihan-tagihan lainnya jika menderita sakit kritis dll yang disebutkan, melainkan, mengganti biaya produktifitas yang hilang/income yang hilang jika kita tidak dapat bekerja untuk beberapa waktu. Atau, jika kita sakit kritis, maka Asuransi akan membayar sejumlah uang yang tentu dalam prakteknya akan segera digunakan oleh keluarga si sakit untuk menutup kekurangan biaya berobat, atau melakukan usaha lain sehubungan dengan mencari nafkah dengan cara baru, dan uang santunan dari Asuransi dapat digunakan sebagai modal. Perlu diingat, jika pencari nafkah sakit kritis, maka uang asuransi tidak akan cukup untuk untuk membayar segala tagihan yang diakibatkan pengeluaran sebelumnya, namun bisa digunakan sebagai modal usaha. Maka saya menghilangkan kata “Rekening Ajaib” berdasarkan pandangan ini.
  • Point 4, yaitu “Saya diskusikan dulu dengan istri saya”. Dalam tulisan aslinya, disarankan bahwa sebagai kepala keluarga, seorang suami bisa saja langsung membelikan polis bagi istrinya, dan tidak perlu berdiskusi dengan istri. Lagi-lagi masalah cara pandang, saya sebagai seorang istri tentu keberatan jika ada pengeluaran yang menyangkut rumah tangga apalagi dalam jumlah besar. Maka saya lebih senang jika para istri yang menolak asuransi diberi penjelasan langsung dari suaminya, Jika istri tetap menolak, maka suami harus tetap menghargai hal tersebut. Namun saya tetap yakin, tidak ada satupun istri yang berpikiran maju (tanpa memandang apapun pendidikannya) yang akan menolak jaminan yang diberikan padanya dari suami.
  • Point 5, yaitu mengenai membandingkan dengan perusahaan Asuransi lain. Disini saya mengurangi satu alinea yang mengesankan untuk bergegas mengambil asuransi dari penulis (atau dari saya, sebagai penulis ulang jika saya mencantumkannya). Saya setuju dengan perbandingan, karena asuransi adalah kontrak hampir seumur hidup. Jadi bandingkanlah, Anda berhak untuk itu. Selain itu, saya tambahkan tentang penawaran premi. Sekali lagi, Anda berhak untuk itu, karena untuk membeli polis, yang dipakai adalah uang Anda, bukan uang agen. Silahkan menawar, mengurangi atau menambah premi/UP sesuai kemampuan/kebutuhan Anda. Selain itu, saya menjabarkan fasilitas FreeLook atau Grace Period (dituliskan dalam tulisan Asli, namun tidak dijelaskan) yang jarang dijelaskan para agen.
  • Point No6, dikatakan di tulisan aslinya, bahwa “Tuhan mengirim saya untuk menolong Anda”. Saya melakukan perubahan agak total pada point ini.
  • Point 7, yaitu Anda terlalu memaksa, saya tidak mau beli dari Anda. Point ini saya rubah total, karena saya tidak pernah melakukan pemaksaan penutupan polis, atau melakukan himbauan dengan keras dan mengiming-imingin calon klien dengan peristiwa mengerikan. Kerugian yang saya dapatkan karena tidak memaksa adalah kurang tingginya hasil penutupan polis yang saya lakukan dibandingkan beberapa rekan lainnya. It’s OK. Saya percaya, bahwa “setiap perbuatan yang benar adalah baik, sedangkan kadang yang dianggap baik belum tentu benar.” Contoh sederhana kalimat ini, coba sebutkan, pembajakan buku/CD bagi kepentingan mahasiwa Indonesia yang kurang mampu adalah perbuatan yang BAIK atau BENAR?
  • Point 8, tulisan asli mengatakan bahwa penulis mau menjadi teman Anda yang akan menengok Anda jika Anda sakit tidak membawa buah-buahan, melainkan membawa uang asuransi. Saya memilih untuk memandang dari cara yang lain.
  • Point 9, penulis asli mengatakan bahwa salah satu alasan penolakan adalah bahwa Asuransi tidak sesuai dengan kepercayaan Agama tertentu. Saya merubah seluruh pembahasannya, sesuai pendapat saya
  • Saya Menghilangkan beberapa kata “harus” menjadi seyogianya.
  • Dan terakhir, saya menghilangkan alinea terakhir yang tercantum dalam tulisan asli

===





Berikut Tulisan asli tanpa dikurangi atau ditambahkan adalah sbb


Judul: Dikejar-kejar Agen Asuransi, Inilah 9 Tips Cara Menolaknya


Pernahkah Anda didatangi oleh agen asuransi? Atau saat ini malah dikejar-kejar Agen Asuransi. Apa yang ada di benak Anda saat itu? Apakah menurut Anda asuransi ada manfaatnya? Apa persepsi Anda tentang asuransi?. Cukup banyak tanggapan yang muncul, ada yang berkonotasi negatif tetapi ada juga yang positif.



Namun Bagi Anda yang ingin Menolak Asuransi berikut ada Tips Jitu Cara Menolak Asuransi :



1) Saya tidak punya uang untuk beli asuransi



Orang yang tidak mampu membeli asuransi sebenarnya justru orang yang lebih membutuhkan asuransi dibandingkan dengan orang yang mampu membelinya.


Jika anda tidak dapat membayar semua tagihan saat anda sehat dan dapat bekerja, bagaimana mungkin anda akan dapat membayarnya saat anda sakit dan tidak memiliki penghasilan? Asuransi adalah rekening AJAIB yang akan dapat mengurus pembayaran semua tagihan-tagihan lainnya jika anda menderita sakit kritis, cacat tetap, atau meninggal dunia.


Asuransi harus menjadi prioritas pertama, setelah kebutuhan pokok terpenuhi, untuk dibayarkan didalam rencana pengeluaran bulanan anda.



2) Saya masih punya cicilan kredit rumah



Ketika Anda memiliki kredit rumah, anda harus terus menerus membayar sejumlah besar uang selama 10 atau 15 tahun ke depan. Anda memang dapat memenuhi kewajiban tersebut, tapi apakah keluarga anda dapat membayarnya jika anda meninggal dunia atau mengalami cacat tetap sebelum cicilan kredit tersebut selesai? Marilah pastikan keluarga anda akan tetap tinggal di rumah yang indah, rumah yang telah anda berikan bagi mereka untuk selamanya.



3) Saya tidak butuh asuransi


Saya sangat setuju Anda tidak membutuhkannya. Apakah menurut Anda seorang yang menjadi cacat tetap karena suatu kejadian membutuhkan asuransi? Apakah orang yang baru saja terkena serangan jantung & harus mengeluarkan uang 150 juta untuk biaya operasi membutuhkannya ? Apakah orang yang meninggal dunia membutuhkannya ?

Ya ! mereka membutuhkannya tetapi tidak dapat membelinya pada saat itu.

Asuransi harus dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi. itulah Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang.


Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk membeli asuransi.



4) Saya diskusikan dulu dengan istri saya



Jika Anda menanyakan kepada istri Anda apakah Anda perlu membeli asuransi jiwa, maka istri Anda pasti berpikir, “Jika saya meminta suami saya untuk membeli, mungkin suami saya akan mengira bahwa saya mengharapkan suami meninggal agar saya menjadi seorang janda kaya


Namun jauh di dalam hati & pikirannya mungkin ia memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan anak-anaknya, jika suaminya meninggal dunia. Bagaimanapun juga Anda telah menempatkan istri Anda ke dalam keadaan yang sulit.


Asuransi adalah hadiah yang terbaik yang Anda belikan untuk istri Anda. Anda tidak perlu berdiskusi dengannya. Anda dapat langsung membelinya. Setelah Anda menerima polisnya barulah Anda bawa polis tersebut & berkatakan padanya : “Kekasihku, sepanjang masa hidupku aku akan menjaga dan mencukupi segala kebutuhan kita, makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan anak kita. Tetapi jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, maka polis inilah akan menjagamu serta mencukupi setiap kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan sama seperti yang sekarang saya sediakan. Sebesar inilah cintaku padamu dan pada keluarga kita“ Itulah bukti sesungguhnya dari cinta Anda. Istri Anda akan semakin mencintai Anda.



5) Saya ingin membandingkan dengan Asuransi perusahaan lain



Ini adalah gagasan yang baik, tahukah Anda ada berapa puluh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dan jika Anda tidak membuat perbandingan dengan setiap perusahaan tersebut maka Anda tidak akan sungguh-sungguh tahu apakah Anda telah mendapatkan yang terbaik. Betulkah demikian ?


Ada satu kelemahannya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada diri Anda selama masa Anda membanding-bandingkan semua perusahaan ini ? Anda telah yakin bahwa Anda membutuhkan perlindungan. Sementara Anda akan melakukan perbandingan, bukankah sebaiknya Anda sudah dilindungi terlebih dahulu ?


Jadi sementara Anda membandingkan, Anda dapat menikmati perlindungan cuma-cuma dengan fasilitas “FREE LOOK” sehingga selama 2 minggu setelah menerima polis, Anda dapat membuat perbandingan dengan tenang.



6) Biarlah Tuhan yang menyediakan segalanya



Ya, Anda benar, saya sependapat dengan Anda. Dan kalau Anda sadar Tuhan yang telah mengirim saya untuk menolong Anda dan itu sebabnya saya ada di sini dan datang kepada Anda.


Tuhan yang memelihara kita dan menyediakan segala kebutuhan kita. Tuhan juga telah melengkapi kita dengan kepandaian & kebijaksanaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Tetapi apakah Anda hanya tinggal diam di kamar tidur sepanjang hari? Tentu tidak kan..?



7) Anda terlalu memaksa, saya tidak mau membeli dari Anda



Jika Anda tidak ingin membelinya dari saya, tidak masalah. Jika saya terlalu mendesak Anda, saya mohon maaf. Tidaklah penting bahwa Anda membeli asuransi ini dari saya, tetapi saya mohon setelah Anda membaca ini, tolong segera angkat telpon Anda dan panggilah agen lain.


Saya mohon maaf sekali lagi kalau saya telah berbuat kesalahan, kadangkala saya tanpa sadar terlalu memaksa calon klien. Namun saya benar-benar tulus & jujur melakukannya.

Ketika anak saya menolak minum obat ketika dia sakit, saya akan memaksanya walaupun dia tidak suka. Demi kebaikan dia karena saya tahu bahwa setelah makan obat dia akan sembuh. Saya juga melakukan hal yang sama sekarang, saya memaksa Anda demi kebaikan Anda sendiri.


Apakah Anda pernah melihat dokter yang memaksa pasiennya untuk menjalani operasi ? Mereka percaya dan yakin pada apa yang mereka lakukan, demikian juga saya percaya & yakin pada apa yang saya lakukan. Saya percaya dengan tulus bahwa semua orang memerlukan asuransi.



8) Teman saya juga agen lho, aku akan ambil dari dia



Jikalau Anda memiliki teman baik yang juga menjadi agen asuransi jiwa, seharusnya saat ini Anda telah memiliki polis asuransi. Ketika ternyata Anda belum memiliki polis asuransi, maka orang tersebut bukanlah sahabat sejati Anda, tetapi sayalah teman Anda.


Yang namanya temen sejati adalah orang yang bisa bantu kita pada saat kita kesusahan. Kalo kita masuk rumah sakit, biasanya teman kita bawa buah, agen asuransi bawa duit. Saya ingin menjadi teman yang memaksa Anda untuk menandatangani surat pengajuan polis saat ini yang akan memberikan jaminan keamanan bagi keluarga Anda.



9) Asuransi bertentangan dengan agama saya


Sahabat netter, berapakah uang yang biasa Anda gunakan untuk kebutuhan makanan sehari-hari keluarga Anda ?


Jika Rp 50 ribu per hari atau setahunnya setara dengan Rp 50 ribu x 365 hari = Rp 18,5 juta rupiah. Dengan demikian, jika Anda membeli program asuransi senilai 200 juta rupiah, maka ini akan menyediakan cukup untuk makan keluarga Anda selama 10 tahun mendatang.

Apakah Tuhan akan menghukum Anda karena Anda telah menyediakan makanan untuk keluarga Anda jika Anda meninggal dunia atau cacat tetap ? Tidak ada agama yang menyatakan bahwa membeli asuransi jiwa itu bertentangan dengan agama.

Menurut agama Islam, dosa hukumnya jika Anda tidak menyediakan kebutuhan keluarga Anda walaupun Anda sedang tidak berada di sekitar mereka.

Ada seseorang sahabat yang mengatakan bahwa asuransi bertentangan dengan agamanya dan ia tidak ingin membeli polis apapun.

Ia menjalankan sebuah usaha. Setiap kali saya melakukan perjalanan ke luar kota, saya akan mampir ke rumah makan tersebut untuk minum teh dan makan, semabari beristirahat.

Suatu hari ketika saya mampir ke sana, saya melihatnya berjalan pincang saat melayani saya. Saya menanyakan apa yang terjadi. ia berkata bahwa baru 3 bulan sebelumnya ia menjalani operasi by pass jantung. saya menasihati dia agar beristirahat, namun ia mengatakan bahwa ia harus membuka usahanya selama 24 jam sehari untuk membayar hutang-hutangnya. ia terpaksa harus meminjam uang sebesar 150 juta rupiah kepada sanak saudaranya untuk biaya operasi tersebut.

Saya menanyakan di mana istrinya berada? Ia mengatakan bahwa istrinya sedang berjualan makanan di kantin sekolah agar mendapatkan uang tambahan untuk membayar pinjamannya.


Ia berkata bahwa ia menyesali keputusannya untuk tidak mengikuti program asuransi yang saya tawarkan pada saat sebelum semua hal tersebut terjadi. Jika ia membeli program asuransi tersebut ia tidak perlu membuka rumah makannya selama 24 jam dan menderita untuk melunasi hutangnya.

Ia mengatakan lagi bahwa Ia juga tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi dengan keluarganya jika ia meninggal dalam operasi. bagaimana cara keluarganya harus melunasi hutang-hutangnya. Orang inilah yang mengatakan kepada saya bahwa ia tidak tertarik untuk membeli asuransi, hanya karena hal itu bertentangan dengan agamanya.

Ia berkata “Saya telah menerima informasi yang salah yang mengatakan bahwa asuransi jiwa bertentangan dengan agama saya. sekarang saya merasa bahwa justru dengan saya tidak membeli asuransi jiwa itulah bertentangan dengan agama saya, karena saya telah membuat keluarga saya menderita dan membuat istri saya terpaksa harus mengemis pada keluarganya untuk membiayai operasi saya. saya telah membuat dia susah”.




Jadi apapun alasan Anda …. Memiliki sebuah Polis asuransi adalah Pilihan Cerdas.



Memang benar dan saya yakin Anda telah mengatakan hal sebenarnya, Anda sering dikejar oleh agen-agen asuransi, tapi disaat yang sama apakah bapak bapak sadar kalo kematian juga sedang mengejar Anda?, begitu kematian mendapatkan anda tidak akan ada lagi agen yang akan mengejar Anda, kan lebih baik saya (Agen Asuransi) yang mendapatkan bapak terlebih dahulu sebelum kematian yang mendapatkan Anda



Salam Cerdas

Wiwit Prayitno, S.Pt, N.Md


==




Note:


Jika Anda ingin menghubungi penulis Asli sehubungan dengan Asuransi (Tanya atau beli), silahkan klik pada nama beliau, yang akan mengarah langsung pada web beliau. Di sana anda akan menemukan YM beliau yang memungkinkan konsultasi langsung.




Jika ingin mengomentari saya, silahkan klik di kolom kanan atas yang bertuliskan “Pertanyaan dan Komentar Anda”. Saya akan segera merespon. Silahkan memberi masukan, atau sekedar ngobrol, atau bertanya apapun seputar isi blog saya. Saya senang sekali ngobrol topik-topik seputaran rumah tangga, keuangan termasuk asuransi, buku-buku semi filsafat dan sejarah (baru mulai berminat), kehidupan, dan juga tentang anak-anak. Maklum…, ibu-ibu… :D




Kepada Bapak Wiwit, saya menyukai tulisan Anda yang sangat mudah dimengerti. Saya berterimakasih juga atas ijin yang Bapak berikan kepada pengunjung-pengunjung web bapak, termasuk diantaranya saya.




Well, sekali lagi, semoga berkenan.

Inspiring U a better life, plan your future




Regards,


Firsty Ren, ST


Dengan form ini Anda dapat menuliskan semua pertanyaan ANDA mengenai topik-topik Konsep Perencanaan Asuransi Anda, Perusahaan, dan lain-lain yang relevan.

Nama Anda
Alamat Email
Alamat Blog / Web ANDA
Keterangan
Isi Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

  © Blogger template Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP