Peluang Investasi di Tahun 2009

Tentu saja para pelaku ekonomi global memasuki tahun 2009 ini dengan lebih berhati-hati. Pemerintah berbagai Negara di dunia serentak mengeluarkan kebijakan-kebijakan baik di bidang fiscal maupun moneter untuk menggerakkan kembali roda perekonomian. Di Indonesia, stimulus yang diberikan oleh pemerintah melalui penuruan tarif pajak penghasilan dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat. Berita resesi tentunya akan dimonitori terus oleh investor. Sektor komoditas dan manufaktur yang berorientasi ekspor masih akan terkena dampak langsung dari krisis keuangan global. Sektor-sektor yang terkait, termasuk perbankan dan industri pendukung sektor-sektor di atas akan menghadapi tantangan yang cukup berat di tahun 2009 ini.

Pulihnya harga berbagai aset akan sangat tergantung pada proyeksi ataas kondisi perekonomian global dan domestik. Peluang investasi di saham saat ini masih doipengaruhi tingginya ketidakpastian atas potensi laba emiten. Namun demikian, bila melihat valuasi saat ini, dan bila diasumsikan pertumbuhan ekonomi akan kembali normal, maka pasar saham masih menawarkan potensi keuntungan. Sementara itu, peluang investasi di obligasi Negara akan sangat tergantung dari prospek perekonomian Indonesia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi cenderung menopang harga obligasi Negara, karena pada kondisi tersebut BANK sentral akan cenderuung menurunkan suku bunga untuk menggerakkan lembali roda perekonomian. Penurunan suku bunga adalah hal yang baik untuk harga obligasi. Namun demikian, harga obligasi dapat kembali terkoreksi, apabila pemerintah hanya mengandalkan penerbitan obligasi baru untuk menambal defisit anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penerbitan obligasi baru akan mengakibatkan pasokan (Supply) obligasi bertambah, dan cenderung membuat harga obligasi terkoreksi.

Selamat berinvestasi denga cara yang benar.