Sekilas 2008

>> Tuesday, June 9, 2009

Tahun 2008 merupakan tahun yang menantang bagi para investor/pelaku pasar modal. Krisis keuangan yang berasal dari Amerika Serikat mempengaruhi seluruh perekonomian dunia, meskipun prediksi awal mangatakan bahwa Asia “tidak terlalu terpengaruh”. Pada tahun 2008, sejumlah perusahaan keuangan ternama hilang, seperti Lehman Brothers, Merrill Lynch, Bear Sterns, dan perusahaan-perusahaan lain seperti AIG dan RBS beroperasi dengan cara yang sangat berbeda di awal tahun ini. Melemahnya perekonomian global juga menjadi ancaman bagi banyak perusahaan terkemuka di dunia.



Krisis ekonomi ini dimulai dengan turunya harga perumahan di AS, yang membuat asset-aset keuangan yang terkait dengan bisnis tersebut turut anjlok nilainya. Krisis kemudian menyebar ke instrument keuangan lainnya. Pada awalnya, sektor perbankan yang merasakan dampaknya, namun kemudian melebar ke berbagai sektor perekonomian. Seiiring dengan turunnya tingkat kepercayaan investor, likuiditas-pun mulai mongering dan pada akhirnya pasar financial tidak dapat beroperasi secara efisien. Pada kuartal ke-4, dunia menyaksikan para pemimpinnya bersama dengan bank-bank sentral, tak heti-hentinya melakukan berbagai macam aktifitas untuk menggerakkan pasar.



Dalam situasi krisis, investor cenderung untuk memilih asset investasi beresiko rendah, seperti surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah, emas, dan Dolas Amerika Serikat (AS). Sepanjang tahun 2008 pelemahan rupiah sempat menembus 39%, meskipun selisih suku binga SBI dengan the Fed sempat mencapai 8%. Penjulan saham dan SUN yang dilakukan oleh investor asing turut mempengaruhi nilai tukar rupiah. IHSG sepanjang tahun 2008 turun sebesar 51% dan harga-harga obligasi secara umum turun sebesar 8%.



Sepanjang tahun 2008, indicator ekonomi Indonesia secara umum masih jauh lebih baik dari kondisi ketika krisis Asia tahun 1997-1998. Perbaikan dalam fundamental ekonomi Indonesia sejak kurun waktu tersebut hingga 2008 menjadi penyebab utamanya. Rasio total utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bahkan turun dari 84% pada tahun 1996 menjadi 64% saat ini. Perusahan-perusahaan public secara umum memiliki neraca yang lebih sehat dengan rasio utang bersih sebesar 12% atau kurang dari sepertiga dari rasio yang dicatat di tahun 1996.


Dengan form ini Anda dapat menuliskan semua pertanyaan ANDA mengenai topik-topik Konsep Perencanaan Asuransi Anda, Perusahaan, dan lain-lain yang relevan.

Nama Anda
Alamat Email
Alamat Blog / Web ANDA
Keterangan
Isi Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

  © Blogger template Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP